Selasa, 14 Juni 2016

Mengenal Jenis Jenis Peta Laut



Mengenal Jenis Jenis Peta Laut, Peta adalah proyeksi bumi atau sebagian dari muka bumi yang digambarkan di atas bidang datar. Pengertian map lebih menjurus pada keadaan umum, keadaan daratan dan batas-batasnya dilihat dari sudut politis, sedangkan suatu peta akan lebih mementingkan hal-hal serta keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh seorang navigator untuk dapat menentukan posisi, jarak, haluan serta halhal lain demi keselamatan atau keamanan navigasi. 

Peta-peta diterbitkan menurut sifat pemakaiannya, misalnya peta untuk penerbangan (aeronautical chart), peta laut (nautical chart), peta cuaca (weather chart), peta bintang (star chart) dan lain-lain. Untuk keperluan pelayaran di laut dipakailah peta laut.

Mengenal Jenis Jenis Peta Laut

Mengenal Jenis Jenis Peta Laut yaitu :

  1. Skala ukuran kecil : meliputi daerah yang luas. 
  2. Skala ukuran besar : meliputi daerah yang sempit. 
Sedangkan menurut luas daerahnya peta laut dapat dibagai menjadi : 

  1. Peta ichtisar adalah peta-peta yang menggambarkan daerah-daerah yang luas pada skala kecil, terutama untuk memberikan variasi arus, angin dan lain-lain 1 : 3.000.000
  2. Peta haluan / peta perantau merupakan peta-peta dengan skala yang besar dipergunakan untuk pelayaran pada jarak jauh dari daratan 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000
  3. Peta pantai adalah peta-peta dengan skala yang lebih besar, digunakan untuk navigasi sepanjang pantai 1 : 100.000 sampai dengan 1 : 500.000
  4. Peta penjelas adalah peta-peta bagi navigasi di air pelayaran yang sulit 1 : 25.000 sampai dengan 1 : 100.000 
  5. Peta rencana adalah peta-peta untuk menyinggahi bandar-bandar, pelabuhanpelabuhan 1 : 10.000 sampai dengan 1:25.000
Skala peta Skala peta adalah perbandingan dari satu satuan panjang di peta terhadap panjang sebenarnya. Untuk menyatakan skala ada beberapa cara yang dipakai dan yang paling sering dipakai adalah : 
  1. Skala umum (natural scale) misalnya 1 : 80.000 artinya satu satuan panjang di peta , 80.000 di bumi. 
  2. Skala angka (numerical scale), misalnya 1 cm di peta = 10 km pada keadaan yang sebenarnya. 
  3. Skala grafik (graphical scale). Di peta sering terdapat sebuah garis yang mempunyai pembagian dalam ukuran mil, yard, kaki, kilometer, meter. Jarak-jarak di peta ini dapat diukur dengan memakai satuan-satuan pada garis tersebut.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgk-Goo9qx-rHQPDLv55tb1J7osQd3LM0Ai7Y1kxiSoVQ5lI3F1udbNbxb-Gk8krcrS8rETDElZQNKXbSISoS490BnCOZ6xcybsWU5dDjxb9REj1yV6qgSHVn54Ojw2ZRdebsc8PsVk3jo/s1600/peta_arus_laut.png

Syarat-syarat umum peta laut
  1. Bagian laut, harus berisi semua bahaya-bahaya yang ada, dan gambaran yang dapat dipercaya mengenai dalamnya air dan garis-garis dalam.
  2. Arah-arah dan jarak-jarak harus dinyatakan sedemikian, sehingga navigasi dapat diselenggarakan dengan seksama. 
  3. Terutama angka-angka dalam harus ada serta menyatakan dalam yang terkecil di perairan-perairan. Juga dalam-dalam yang terbesar adalah penting pula berkenaan dengan penampang dasar laut, khusus
untuk memilih tempat berlabuh. Untuk kepentingan tersebut disamping penentuan tempat kapal maka jenis tanahpun harus pula dinyatakan secukupnya. 

·  Suar-suar, pelampung-pelampung, perambuan-perambuan, garis-garis haluan dan garis-garis penuntun, tempat berlabuh harus ditulis di peta.
·  Bagian daratan, hendaknya tidak hanya menunjukkan bentuk dan garisgaris pantai saja, tetapi harus juga dapat menyatakan apakah daratan itu rata, berbukit-bukit, curam ataupun bergunung-gunung, sedangkan batas antara susunan tersebut harus nampak dengan jelas.
·  Titel peta harus menyatakan daerah yang digambarkan. Di dalam titel itu disebutkan skalanya, ukuran-ukuran dengan mana dalam-dalam dan tinggi gunung ditentukan, sampai bidang mana dalam itu disurutkan dan jika perlu jarak antara bidang itu (chartdatum) dengan bidang duduk menengah (mean level), nama kapal dan tahun perpetaan.
·  Bulan dan tahun penerbitan, atau cetakan ulang tercantum di bagian bawah dan sampai tanggal berapa peta itu terakhir diperbaiki.  Mengoreksi Peta (menggunakan BPI)
  1. Apabila ada beberapa peta yang harus dikoreksi, maka peta dengan skala yang terbesar harus didahulukan. Dalam hal ini koreksi hanya satu akan tetapi meliputi beberapa peta dengan skala yang berbeda-beda.
  2. Dalam memasukkan tambahan-tambahan atau koreksi-koreksi pada peta-peta dengan ukuran skala besar, maka simbol-simbol serta singkatan-singkatan dari peta No. 5011 atau peta No. 1 harus digunakan.
  3. Apabila dalam mengoreksi penerangan-penerangan terlalu banyak perobahan yang harus dilakukan, maka sesuai dengan skalanya, perobahan-perobahan itu dapat dipersingkat dengan mengurangi koreksi-koreksi itu menurut aturan : a. tinggi di permukaan laut b. periode c. nomor dalam kelompok d. jarak nampak.
  4. Untuk peta-peta samudera, hanya suar yang mempunyai jarak nampak 15 mil dan yang lebih dimasukkan. Selain dari jarak nampak, yang perlu lagi hanya warna dan sifatnya.
Katalog dari peta laut : 

British Admiralty (BA) menerbitkan setiap tahun dan berisi nama, seri nomor, harga dan lain-lain dari segala macam peta laut, begitu juga daftar dari penerbitan-penerbitan navigasi yang berguna bagi pelaut. Katalog ini merupakan suatu buku dan khusus mengenai peta laut, terdapat indeks peta dari A sampai W, yang meliputi seluruh dunia. Indeks ini akan menunjukkan daerah-daerah dimana kita berada dan setelah itu kita menemukan daerah yang kita maksudkan (misalnya indeks K), maka pada daerah ini kita dapat melihat peta-peta mana yang kita butuhkan. 

Folio dari Peta 
Folio dari peta akan memberikan suatu kumpulan atau seri peta-peta yang lengkap dari suatu daerah tertentu atau suatu bagian dunia ini dengan batasbatas geografi yang tertentu. Setiap folio mempunyai nama serta seri nomornya dan selain itu terdapat pula daftar dari folio tersebut yang berisi nomor dan nama dari peta-peta yang terdapat di folio itu. Oleh BA dunia ini dibagi dalam 100 folio dan diberi nomor dari 1 sampai dengan 100. 

Muka Surutan Peta (Chart Datum). 

Muka surutan peta adalah muka air sampai dimana dalam-dalamnya air disurutkan. Dari sinilah dalam-dalamnya air diukur. Jadi dalam air di peta tidak pernah lebih kecil dari dalam air sesungguhnya. Maksud utama ialah supaya ketenangan pelaut tetap terjamin mengenai dalam-dalamnya air terutama di pelabuhan. Pada peta Indonesia dalam-dalam disurutkan sampai rata-rata air yang terendah diambil tiap setengah tahun. Dalamnya air dihitung dalam meter. Tinggi-tinggi benda di darat dihitung dari muka air tertinggi dan dinyatakan dalam meter. Garis dalamnya air ialah garis yang menghubungkan tempattempat yang dalamnya sama.


Mengenal Jenis Jenis Peta Laut
Mengenal Jenis Jenis Peta Laut, Peta adalah proyeksi bumi atau sebagian dari muka bumi yang digambarkan di atas bidang datar. Pengertian map lebih menjurus pada keadaan umum, keadaan daratan dan batas-batasnya dilihat dari sudut politis, sedangkan suatu peta akan lebih mementingkan hal-hal serta keterangan-keterangan yang dibutuhkan oleh seorang navigator untuk dapat menentukan posisi, jarak, haluan serta halhal lain demi keselamatan atau keamanan navigasi. 

Peta-peta diterbitkan menurut sifat pemakaiannya, misalnya peta untuk penerbangan (aeronautical chart), peta laut (nautical chart), peta cuaca (weather chart), peta bintang (star chart) dan lain-lain. Untuk keperluan pelayaran di laut dipakailah peta laut.
Mengenal Jenis Jenis Peta Laut
Mengenal Jenis Jenis Peta Laut yaitu :

  1. Skala ukuran kecil : meliputi daerah yang luas. 
  2. Skala ukuran besar : meliputi daerah yang sempit. 
Sedangkan menurut luas daerahnya peta laut dapat dibagai menjadi : 

  1. Peta ichtisar adalah peta-peta yang menggambarkan daerah-daerah yang luas pada skala kecil, terutama untuk memberikan variasi arus, angin dan lain-lain 1 : 3.000.000
  2. Peta haluan / peta perantau merupakan peta-peta dengan skala yang besar dipergunakan untuk pelayaran pada jarak jauh dari daratan 1 : 500.000 sampai dengan 1 : 1.000.000
  3. Peta pantai adalah peta-peta dengan skala yang lebih besar, digunakan untuk navigasi sepanjang pantai 1 : 100.000 sampai dengan 1 : 500.000
  4. Peta penjelas adalah peta-peta bagi navigasi di air pelayaran yang sulit 1 : 25.000 sampai dengan 1 : 100.000 
  5. Peta rencana adalah peta-peta untuk menyinggahi bandar-bandar, pelabuhanpelabuhan 1 : 10.000 sampai dengan 1:25.000
Skala peta Skala peta adalah perbandingan dari satu satuan panjang di peta terhadap panjang sebenarnya. Untuk menyatakan skala ada beberapa cara yang dipakai dan yang paling sering dipakai adalah : 
  1. Skala umum (natural scale) misalnya 1 : 80.000 artinya satu satuan panjang di peta , 80.000 di bumi. 
  2. Skala angka (numerical scale), misalnya 1 cm di peta = 10 km pada keadaan yang sebenarnya. 
  3. Skala grafik (graphical scale). Di peta sering terdapat sebuah garis yang mempunyai pembagian dalam ukuran mil, yard, kaki, kilometer, meter. Jarak-jarak di peta ini dapat diukur dengan memakai satuan-satuan pada garis tersebut.
Description: Mengenal Jenis Jenis Peta Laut

Syarat-syarat umum peta laut
  1. Bagian laut, harus berisi semua bahaya-bahaya yang ada, dan gambaran yang dapat dipercaya mengenai dalamnya air dan garis-garis dalam.
  2. Arah-arah dan jarak-jarak harus dinyatakan sedemikian, sehingga navigasi dapat diselenggarakan dengan seksama. 
  3. Terutama angka-angka dalam harus ada serta menyatakan dalam yang terkecil di perairan-perairan. Juga dalam-dalam yang terbesar adalah penting pula berkenaan dengan penampang dasar laut, khusus
untuk memilih tempat berlabuh. Untuk kepentingan tersebut disamping penentuan tempat kapal maka jenis tanahpun harus pula dinyatakan secukupnya.
·  Suar-suar, pelampung-pelampung, perambuan-perambuan, garis-garis haluan dan garis-garis penuntun, tempat berlabuh harus ditulis di peta.
·  Bagian daratan, hendaknya tidak hanya menunjukkan bentuk dan garisgaris pantai saja, tetapi harus juga dapat menyatakan apakah daratan itu rata, berbukit-bukit, curam ataupun bergunung-gunung, sedangkan batas antara susunan tersebut harus nampak dengan jelas.
·  Titel peta harus menyatakan daerah yang digambarkan. Di dalam titel itu disebutkan skalanya, ukuran-ukuran dengan mana dalam-dalam dan tinggi gunung ditentukan, sampai bidang mana dalam itu disurutkan dan jika perlu jarak antara bidang itu (chartdatum) dengan bidang duduk menengah (mean level), nama kapal dan tahun perpetaan.
·  Bulan dan tahun penerbitan, atau cetakan ulang tercantum di bagian bawah dan sampai tanggal berapa peta itu terakhir diperbaiki.  Mengoreksi Peta (menggunakan BPI)
  1. Apabila ada beberapa peta yang harus dikoreksi, maka peta dengan skala yang terbesar harus didahulukan. Dalam hal ini koreksi hanya satu akan tetapi meliputi beberapa peta dengan skala yang berbeda-beda.
  2. Dalam memasukkan tambahan-tambahan atau koreksi-koreksi pada peta-peta dengan ukuran skala besar, maka simbol-simbol serta singkatan-singkatan dari peta No. 5011 atau peta No. 1 harus digunakan.
  3. Apabila dalam mengoreksi penerangan-penerangan terlalu banyak perobahan yang harus dilakukan, maka sesuai dengan skalanya, perobahan-perobahan itu dapat dipersingkat dengan mengurangi koreksi-koreksi itu menurut aturan : a. tinggi di permukaan laut b. periode c. nomor dalam kelompok d. jarak nampak.
  4. Untuk peta-peta samudera, hanya suar yang mempunyai jarak nampak 15 mil dan yang lebih dimasukkan. Selain dari jarak nampak, yang perlu lagi hanya warna dan sifatnya.
Katalog dari peta laut : 

British Admiralty (BA) menerbitkan setiap tahun dan berisi nama, seri nomor, harga dan lain-lain dari segala macam peta laut, begitu juga daftar dari penerbitan-penerbitan navigasi yang berguna bagi pelaut. Katalog ini merupakan suatu buku dan khusus mengenai peta laut, terdapat indeks peta dari A sampai W, yang meliputi seluruh dunia. Indeks ini akan menunjukkan daerah-daerah dimana kita berada dan setelah itu kita menemukan daerah yang kita maksudkan (misalnya indeks K), maka pada daerah ini kita dapat melihat peta-peta mana yang kita butuhkan. 

Folio dari Peta 
Folio dari peta akan memberikan suatu kumpulan atau seri peta-peta yang lengkap dari suatu daerah tertentu atau suatu bagian dunia ini dengan batasbatas geografi yang tertentu. Setiap folio mempunyai nama serta seri nomornya dan selain itu terdapat pula daftar dari folio tersebut yang berisi nomor dan nama dari peta-peta yang terdapat di folio itu. Oleh BA dunia ini dibagi dalam 100 folio dan diberi nomor dari 1 sampai dengan 100. 

Muka Surutan Peta (Chart Datum). 

Muka surutan peta adalah muka air sampai dimana dalam-dalamnya air disurutkan. Dari sinilah dalam-dalamnya air diukur. Jadi dalam air di peta tidak pernah lebih kecil dari dalam air sesungguhnya. Maksud utama ialah supaya ketenangan pelaut tetap terjamin mengenai dalam-dalamnya air terutama di pelabuhan. Pada peta Indonesia dalam-dalam disurutkan sampai rata-rata air yang terendah diambil tiap setengah tahun. Dalamnya air dihitung dalam meter. Tinggi-tinggi benda di darat dihitung dari muka air tertinggi dan dinyatakan dalam meter. Garis dalamnya air ialah garis yang menghubungkan tempattempat yang dalamnya sama.

Rabu, 01 Juni 2016

Kuliner Khas Purbalingga



Makanan yang paling dikenal di Purbalingga adalah mendoan, ini adalah makanan yang dibuat dari tempe kedelai. Istimewanya, pembuatan mendoan diproses mulai dari saat membuat tempenya, jadi mendoan tak bisa dibuat dari sembarang tempe. Tempe mendoan adalah tempe tipis yang dibuat melebar/meluas. Untuk membuat mendoan, tempe ini diberi tepung yang dibumbu garam, ketumbar dan daun bawang. Digoreng sebentar sehingga masih terasa lunak, bila digoreng agak lama akan menjadi tempe "muledi" yang sedikit agak liat. Lebih lama lagi sampai kering maka disebut tempe "keripik".
https://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/3/3a/Locator_kabupaten_purbalingga.png
Purbalingga juga dikenal sebagai tempat pabrik Slamet, yang memproduksi permen Davos sejak tahun 1931, permen ini sangat dikenal sejak zaman dulu. Oleh-oleh istimewa lainnya apalagi kalau bukan kacang mirasa. Penampilannya bolehlah gosong dan mirip kacang kulit khas pedesaan. Tapi rasanya? Banyak orang ketagihan untuk membelinya dan membawanya sebagai oleh-oleh. Berbeda dnegan kacang kulit pabrikan, kacang mirasa dibuat dengan cara merendamnya pada air sehari semalam. Keesokan harinya dilumuri garam dan dibiarkan dalam bak selama sehari semalam juga. Besoknya baru direndam air lagi selema sehari semalam. Kemudian dijemur di bawah sinar matahari, baru setelah kering disangrai dengan pasir. Jadilah kacang khas Purbalingga yang renyak dan 'kemlithik'.

Sroto (nama sebutan soto untuk wilayah Purbalingga dan Banyumas) juga terkenal. Perbedaan mendasar sroto dengan soto pada umumnya terletak pada sambalnya yaitu sambal kacang yang pedas legit, menggunakan ketupat bukan nasi, serta ditaburi suwiran daging dan remasan krupuk. Beda Sroto Sokaraja dengan Sroto Purbalingga juga bisa dilihat dari kerupuknya. Umumnya Sroto Sokaraja menggunakan krupuk warna warni, sedangkan Sroto Purbalingga menggunakan krupuk merah putih. Sroto Purbalingga yang kesohor terutama sroto kriyiknya. Di sini setelah daging ayam disuwir untuk sroto maka "rongkong"nya (tulang dada) digoreng kering dan disajikan sebagai lauk sroto. Rasanya garing dan kriyik-kriyik, itu sebabnya disebut sroto kriyik. Selain sroto kriyik, ada juga sroto so yang tak kalah nikmat. Sroto So ini mirip pada umumnya sroto khas Purbalingga, hanya saja ada tambahan daun melinjo atau yang biasa disebut 'so' yang menambah cita rasa unik makanan berkuah ini, lokasinya sekitar 4 KM dari pusat kota yaitu berada di desa Bojong. Sroto khas lainnya biasa disebut sesuai lokasinya, seperti Sroto Bancar dan Sroto Jatisaba.

Ada lagi makanan khas yang sering diburu orang ketika bertandang ke Purbalingga, yaitu Buntil. Buntil ini dibuat dari kukusan daun keladi, daun pepaya atau daun singkong yang diisi parutan kelapa dicampur ikan teri, diberi bumbu bawang, cabai, lengkuas, asam, garam, dsb. Cara penyajiannya, buntil disiram kuah pedas berbahan utama santan dan cabai merah, lengkap dengan cabai rawit dibiarkan utuh, tidak diiris. Sangat nikmat dimakan saat hangat dengan nasi yang baru tanak. Untuk oleh-oleh, sebaiknya beli Buntil yang tidak bersantan, karena bisa tahan sampai seminggu. Buntil hampir selalu tersedia di setiap pasar pagi di berbagai pelosok Kabupaten Purbalingga. Namun yang paling terkenal Buntil Pasar Kutasari. Untuk mendapatkan semangkuk buntil di Pasar Kutasari, orang rela mengantri sejak pagi.

Sate Blater juga bisa menjadi menu pilihan lain yang khas dari Purbalingga. Disebut Sate Blater karena asal muasal sate ini dari Desa Blater, Kecamatan Kalimanah. Meski sama-sama sate ayam, Sate Blater sedikit berbeda dengan sate madura atau sate ayam lainnya. Perbedaannya terletak pada cara memasaknya. Jika pada umumnya sate dibakar saat daging masih mentah, kalau sate blater sebelum dibakar harus direndam dalam bumbu rahasia racikan khas orang-orang Desa Blater, dan saat dibakarpun masih berkali-kali dilumuri bumbu yang sama. Sehingga cita rasanya memang sangat terasa hingga gigitan terakhir. Proses memasak yang berbeda, membuat sate ini juga kuat disimpan hingga tiga hari. bahkan jika disimpan di lemari pendingin bisa lebih lama lagi.

Selain makanan, Purbalingga juga dikenal dengan es duriannya yang selalu membuat kangen. Meskipun saat ini banyak yang meniru, tidak ada yang menandingi rasa khas es durian Tugu Bancar racikan Pak Kasdi. Di dalam semangkuk es durian, daging buah durian disiram gula merah cair dan santan kelapa segar, ditambah serutan es batu hingga menggunung. Tak berhenti sampai disitu, gunungan es durian itu masih disiram susu kental manis dan sesendok cokelat panas.
Ada juga kue Nopia, asalnya juga dari Purbalingga, sekitar tahun 50-an keluarga Ting Lie Liang memulai usaha bikin penganan nopia yang juga disebut telor gajah. Bantuknya putih dari tepung terigu berisi gula Jawa. Ada juga nopia mini yang biasa disebut mino. Baik nopia maupun mino tersedia dalam berbagai rasa, seperti rasa durian, rasa nana, rasa stroberi dan yang rasanya paling unik rasa bawang merah.

Kukuh Nur Faizal. Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Total Tayangan Halaman

Followers

 

© 2013 Kukuh Nur Faizal. All rights resevered. Designed by Templateism

Back To Top